Rabu, 22 Mei 2019

Suka Duka Masa Kecil Saat Ramadan

Lifestyle – Selamat pagi sahabat RumaEka.... yey udah hari ke 17 puasanya, hmm 17 Ramadhan berarti hari Nuzulul Qur’an (diturunkannya Al-Qur’an). Boleh tahu semalam udah tadarus belum??? Semangat terus dalam memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan di bulan yang penuh berkah ini. Masih dengan tema yang sama, mimin mengikuti challenge dari Blogger Perempuan#bloggerperempuan #30HariKebaikanBPN.



Mimin akan bercerita sedikit tentang masa kecil mimin di bulan Ramadan. Aku adalah anak semata wayang dari orang tuaku, sayang aku terlahir tidak sempurna karena keadaan fisikku tapi semua tak pernah menjadi bebanku sejak kecil. Aku tumbuh menjadi seseorang yang ceria dan rasa minder itu tidak ada dalam hati, saat dewasa ini aku kadang berfikir. Siapa yang menguatkanku ketika banyak anak-anak yang sebaya denganku selalu memperolok-olokku dengan kata-kata yang menyebabkan sakit hati orang tuaku?? Kalau menurutku ya Allah yang menguatkanku tentunya doa orang tuaku juga. Tetapi aku selalu membalasnya dengan keceriaan saat kecil dulu.

Mimin dulu ketika masih kecil yah dari kelas 3 SD sudah aktif berpuasa bukan sombong ya ^^ dan tadarus di Mushola dekat rumah, sampai kadang jam 10 malam belum pulang. Tapi orang tua tak pernah mencari, ya iyalah secara musholanya aja depan rumah hehehehe. Setiap selesai makan sahur waktu kecil sering nyalain petasan sama anak laki-laki dekat rumah karena temen ceweknya gak ada pada males temanan sama mimin kalah saing, jadinya kadang mimin dikucilkan. Maklum mimin waktu SD selalu jadi juara kelas whehehe sombong?? Gak kok cuman cerita aja sih^^. Nyalain petasan menjadi hal yang paling menyenangkan waktu kecil itu, apalagi kalau selesai solat subuh duduk-duduk dekat sungai kecil di sebelah rumah sambil main air. Beeeuh masa kecil yang indah tapi sayang sekarang sahabat main airnya udah pindah tempat di kota Palangkaraya paling pulang cuman 1 tahun sekali, eh sekarang malah anak-anaknya yang lengket sama mimin.


Ada lagi permainan yang sampai saat ini mimin ingat saat bulan ramadan yakni mainan gelang karet. Ya setiap pagi sudah mainan gelang karet kadang dibuat tali untuk lompat-lompatan. Masa kecil saat momen ramadan ada suka dan dukanya. Tetapi bukankah hidup ini memang sebuah perjalanan dan proses?? Maka dari itu aku sangat berterimakasih dulu anak-anak yang mengejekku karena dari ejekan mereka kini aku memiliki mental yang strong dan tak gentar meski badai menghadang ^^.

Ketika menceritakan masa kecil di saat bulan ramadan tak akan ada habisnya bisa-bisa mimin menulis hingga ribuan kata jika tak disudahi. Banyak pelajaran yang amat sangat berharga waktu kecil itu apalagi momen bulan Ramadan, orang tua selalu menanamkan kebaikan dan kebaikan pada diri ini. I love you full my parent, sehat terus hingga anakmu ini bisa membahagiankanmu (mewek... hiiks... hiks...hiks)


Share:

2 komentar: