Lifestyle – Selamat pagi sahabat RumaEka.... yey udah hari ke 17
puasanya, hmm 17 Ramadhan berarti hari Nuzulul Qur’an (diturunkannya Al-Qur’an).
Boleh tahu semalam udah tadarus belum??? Semangat terus dalam memperbaiki diri
dan memperbanyak amal kebaikan di bulan yang penuh berkah ini. Masih dengan
tema yang sama, mimin mengikuti challenge dari Blogger Perempuan#bloggerperempuan #30HariKebaikanBPN.
Mimin akan bercerita sedikit tentang masa kecil mimin di bulan
Ramadan. Aku adalah anak semata wayang dari orang tuaku, sayang aku terlahir
tidak sempurna karena keadaan fisikku tapi semua tak pernah menjadi bebanku
sejak kecil. Aku tumbuh menjadi seseorang yang ceria dan rasa minder itu tidak
ada dalam hati, saat dewasa ini aku kadang berfikir. Siapa yang menguatkanku
ketika banyak anak-anak yang sebaya denganku selalu memperolok-olokku dengan
kata-kata yang menyebabkan sakit hati orang tuaku?? Kalau menurutku ya Allah
yang menguatkanku tentunya doa orang tuaku juga. Tetapi aku selalu membalasnya
dengan keceriaan saat kecil dulu.
Mimin dulu ketika masih kecil yah dari kelas 3 SD sudah aktif
berpuasa bukan sombong ya ^^ dan tadarus di Mushola dekat rumah, sampai kadang
jam 10 malam belum pulang. Tapi orang tua tak pernah mencari, ya iyalah secara
musholanya aja depan rumah hehehehe. Setiap selesai makan sahur waktu kecil
sering nyalain petasan sama anak laki-laki dekat rumah karena temen ceweknya
gak ada pada males temanan sama mimin kalah saing, jadinya kadang mimin
dikucilkan. Maklum mimin waktu SD selalu jadi juara kelas whehehe sombong?? Gak
kok cuman cerita aja sih^^. Nyalain petasan menjadi hal yang paling menyenangkan
waktu kecil itu, apalagi kalau selesai solat subuh duduk-duduk dekat sungai
kecil di sebelah rumah sambil main air. Beeeuh masa kecil yang indah tapi
sayang sekarang sahabat main airnya udah pindah tempat di kota Palangkaraya
paling pulang cuman 1 tahun sekali, eh sekarang malah anak-anaknya yang lengket
sama mimin.
Ada lagi permainan yang sampai saat ini mimin ingat saat bulan
ramadan yakni mainan gelang karet. Ya setiap pagi sudah mainan gelang karet
kadang dibuat tali untuk lompat-lompatan. Masa kecil saat momen ramadan ada
suka dan dukanya. Tetapi bukankah hidup ini memang sebuah perjalanan dan
proses?? Maka dari itu aku sangat berterimakasih dulu anak-anak yang mengejekku
karena dari ejekan mereka kini aku memiliki mental yang strong dan tak gentar
meski badai menghadang ^^.
Ketika menceritakan masa kecil di saat bulan ramadan tak akan
ada habisnya bisa-bisa mimin menulis hingga ribuan kata jika tak disudahi.
Banyak pelajaran yang amat sangat berharga waktu kecil itu apalagi momen bulan
Ramadan, orang tua selalu menanamkan kebaikan dan kebaikan pada diri ini. I love
you full my parent, sehat terus hingga anakmu ini bisa membahagiankanmu (mewek...
hiiks... hiks...hiks)
Terimakasih banyak infonya,.. http://bit.ly/2EqEqQh
BalasHapusterimakasih kembali
BalasHapus